Rabu, 31 Juli 2013
In:
lebaran
Lebaran Semakin Indah dengan Memanajemen Petasan
Tahmid tersebut sudah sepantasnya diucapkan ketika setiap insan dapat menjumpai hari raya kebesaran umat Islam yakni Idul Fitri. Ada banyak kisah yang terukir disana. Tawa dan canda yang menghiasi setiap keluarga muslim/muslimah dapat terpancar denganmurninya. Seiring gema takbir yang terus berkumandang, manusia larut dalam suasana suka cita menyambut hari nan fitri tersebut.
Kawanku yang budiman,
Apa yang anda lakukan ketika lebaran??
Kegiatan apa yang paling menarik menurut anda??
Pertanyaan tersebut pasti memiliki jawaban yang relatif, tergantung dari perspektif individu dalam memaknainya. Saya yakin anda pasti memiliki jawaban yang menarik. Begitu pula dengan saya, saya memiliki moment indah saat lebaran tiba. Momen itu adalah ketika keluarga besar saya berkumpul dalam merayakan hari nan fitri ini sembari menyalakan petasan.
Sekitar 5 tahun lalu, ketika saya merayakan hari lebaran bersama keluarga besar saya, momen ini adalah momen terindah lebaran saya. Kala itu, kakek dan nenek saya masih hidup. Keluarga besar saya berkumpul untuk menikmati malam takbir bersama. Rumah keluarga besar kami memang bisa dibilang memiliki serambi yang cukup lapang, sehingga malam itu kami menggelar tikar untuk sekedar bercengkrama diserambi rumah dan menikmati parade takbir keliling. Takbir keliling itu ada saat malam takbir mulai, pukul 18.30 - 20.30 WIB. Padatnya arus lalu lintas dengan gema takbir menjadikan suasana menjadi indah dengan kehangatan keluarga. Karena banyaknya sepupu saya yang masih kecil, sehingga keluarga saya membeli petasan jenis kembang api. Kami menyalakannya dengan silih berganti. Gemerlap cahaya kembang api tersebut nampak menghiasi langit yang gelap.
Momen ini begitu indah tatkala aku dan sepupuku yang lainnya di beri hadiah es krim oleh kakek satu per sartu. Sembari menikmati kembang api dan petasan yang dinyalakan, dibawah balutan gelapnya malam berselimut kehangatan kebersamaan keluarga, kami menikmati moment lebaran kala itu dengan sangat indah dan menarik.
Berbicara tentang petasan,memang sedikit ekstrim kedengarannya, namun hal ini sangat menyenangkan bila kita menikmatinya dengan suka cita dan tentunya berhati-hati. Petasan mungkin bagi anak-anak hal menyenangkan yang harus dimainkan saat lebaran tiba. Lebaran di desa saya (Jombangan, Pare, Kediri) memang identik dengan petasan. Hal ini melambangkan keceriaan kami dalam merayakan hari raya. Dalam memainkan petasan pun ada tingkatan levelnya, ada yang petasan bermodel kembang api, petasan halilintar yang diluncurkan ke langit atau petasan yang terbuat dari bambu yang bunyinya sangat menggetarkan jantung. Semua itu kami nikmati dengan suka cita.
Namun, meski kami senang bermain petasan, kami tetap memperhatikan unsur kehati-hatian agar kami tidak celaka dalam bermain petasan. Berikut beberapa cara untuk memanajemen petasan dan semoga bisa bermanfaat untuk anda:
- Bermain petasan di tempat yang lapang. Bermain petasan di tanah lapang diharapkan dapat terhindar dari keramaian dan menghindari bahaya yang ditimbulkan.
- Dampingi sanak saudara atau sang buah hati dalam bermain petasan. Pendampingan dan pengawasan dalam bermain adalah faktor penting dalam bermain petasan. Tak peduli kecil maupun besar yang bermain tetap harus didampingi, karena bahaya dapat mengicar siapa saja.
- Jangan memegang petasan jika sudah dinyalakan. Jika petasan sudah dinyalakan, menjauhlah dan nikmati petasan tersebut dari kejauhan. Jika petasan tersebut telah dinyalakan dan tak kunjung menyala, maka tunggulah dalam beberapa saat, jika masih belum menyala maka jangan dipengan menggunakan tangan. Coba peganglah menggunakan tongkat ataupun kayu untuk lebih amannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar